HUT DESA GUWOSARI: Pemdes Beri Ruang Kaum Marjinal dan Disabilitas

29 Oktober 2019 08:40:40 WIB

Peringatan ulang tahun ke-73 Desa Guwosari, Pajangan, Bantul cukup berbeda dibandingkan dengan peringatan sebelumnya. Kali ini kepanitiaan yang dibentuk terdiri dari unsur masyarakat marjinal seperti wanita rawan sosial dan wanita kepala rumahtangga, serta penyandang disabilitas.

Namun begitu kemeriahan upacara dan arak-arakan seakan menenggelamkan kondisi mereka yang larut di antara masyarakat Guwosari pada umumnya. Pelibatan kaum disabilitas dalam puncak kegiatan yang dilaksanakan Minggu (27/10) itu merupakan bagian dari konsep pembangunan desa inklusi.

Ditemui usai upacara, Kepala Desa Guwosari, Masduki Rahmad menyebut tema tahun ini adalah Nyawiji Anggayuh Guwosari Inklusi. Pihaknya menyebut kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah desa melalui konsep inklusi dalam membangun Guwosari. Di wiayahnya terdapat 118 disabilitas dan berbagai jenis masyarakat marjinal. Mereka merupakan bagian dari desa Guwosari yang selanjutnya akan diberikan ruang dan tempat yang setara dengan masyarakat lainnya. “Dan hari ini mereka bisa membuktikan dengan menjadi panitia HUT Desa Guwosari,” sebutnya.

Program pemerintah sejauh ini adalah memberikan forum yang resmi dengan surat keputudan kepala desa sebagai wadah bagi masyarakat marjinal. Forum bernama Mekar Jaya itu kini beranggotakan 65 orang penyandang disabilitas seperti tuna daksa, tuna wicara, hidrosipalus, dan wanita rentan sosial. Di dalam forum tersebut pemerintah desa kemudian memberikan bimbingan dan pendampingan khusus dengan tujuan menyamakan hak dengan warga lainnya. Bahkan Masduki juga membuka lowongan khusus bagi disabilitas di desanya untuk bekerja di Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat.

“Forum itu bisa menjembatani apa pun keluhan mereka yang selama ini tidak pernah mendapat porsi seimbang,” imbuhnya.

Untuk mempercepat pembangunan dengan konsep inklusi, Masduki menjelaskan selain menggunakan anggaran dari APBDes, pihaknya juga menggalang kontribusi dari warga Guwosari yang sudah mapan untuk ikut membantu. Masyarakat secara umum dilibatkan baik dalam pendampingan maupun pembiayaan selain dari stakeholder yang sudah terjalin. “Markipat istilahnya, mari kita patungan untuk membantu warga kita,” sebutnya.

Salah satu tokoh masyarakat, Agus Salim mengaku kaget dengan konsep inklusi yang kini dikembangkan di desa tersebut. Menurutnya saat ini belum ada desa di Bantul yang berani memberikan ruang sebesar itu kepada masyarakat difabel. Sehingga pihaknya memberikan paresiasi besar terhadap langkah berani Pemdes Guwosari. Ketua Komisi A DPRD Bantul itu mengaku akan mendukung langkah pemdes tersebut dengan menjalin komunikasi kepada pihak-pihak terkait sehingga akan banyak pihak yang dapat membantu menyumbangkan peranananya. Agus Salim menambahkan kaum disabilitas dan wanita rentan sosial memang harus mendapatkan tempat khusus diantara masyarakat. Harapannya hak sebagai warga akan terpenuhi setara dengan warga lainnya.

“Ini langkah yang bisa ditiru oleh desa-desa lainnya,” ungkapnya.

Upacara puncak peringatan HUT Desa Guwosari dilaksanakan dengan tata cara jawa di Kompleks Balai Desa setempat. Ratusan warga perwakilan tiap dusun lengkap dengan pakaian tradisional berbaris rapi bersama dengan gunungan hasil bumi sebelum akhirnya diarak menuju ke Gua Selarong. Bertindak sebagai inspektur upacara, Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih. Bersama pamong dan seluruh dukuh, Kepala Desa Guwosari melaporkan berbagai perkembangan program desa, salah satunya berhasil memfasilitasi 20 ijazah yang belum diambil oleh warganya karena tunggakan biaya pendidikan. (C-1)

 

Sumber: http://bit.ly/HutDesa

_
 NYAWIJI ANGGAYUH GUWOSARI INKLUSI 

_
Mari bersama-sama Nyawiji mBangun Desa Guwosari

_
Whatsapp: 02746461041
Facebook: Desa Guwosari (y)
Instagram: @desaguwosari
Youtube: Pemerintah Desa Guwosari

#DesaGuwosari #Pajangan #Bantul #Yogyakarta

Komentar atas HUT DESA GUWOSARI: Pemdes Beri Ruang Kaum Marjinal dan Disabilitas

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License