Ribuan orang Sinau Bareng Cak Nun & Kiai Kanjeng di Guwosari

04 November 2017 20:34:28 WIB

Masyarakat Desa Guwosari masih melestarikan adat budaya warisan nenek moyang bangsa Indonesia, khususnya kebudayaan jawa Kraton Yogyakarta. Dalam kehidupan sehari-hari, tercermin perilaku budaya Jawa Islam dengan tata karma yang sangat dijunjung tinggi, seperti adat bertamu, adat bertutur kata, adat berpakaian, adat bermusyawarah dan sebagainya.
Berbagai kegiatan budaya masih sering dilaksanakan di Desa Guwosari, diantaranya: nyadran, tirakatan, kenduri, sholawat barjanji, jathilan, sholawat versi jawa, gejog lesung dan lain-lain.
Seiring perkembangan jaman sebentar lagi di Desa Guwosari akan dibangun Kampus II UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan luas sekitar 70-an hektar itu akan dibangun empat fakultas, yaitu Fakultas Teknik, Kelautan, Kedokteran dan Pertanian. Pembangunan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga di Desa Guwosari, Pajangan, Bantul dipastikan bakal menyedot lebih dari 10.000 mahasiswa berkuliah di tempat ini. Kedatangan ribuan mahasiswa itu akan memberi dampak luas bagi perputaran ekonomi di wilayah Guwosari. Mulai dari usaha indekost dan lainnya. Dampak positif maupun negatifnya bisa luar biasa.
Dampak negatif diantaranya :
1. Menjual tanahnya kepada penduduk yang memiliki modal untuk dibangun rumha kost/asrama, restoran/warung, toko kebutuhan sehari-hari, erumahan karyawan dan dosesn, dan lain sebagianya, sehingga umumnya penduduk lama akan pindah ke tempat lain yang lebi buruk keadannya dan kurang dapat memanfaatkan uang hasil penjualannya.
2. Penduduk yang masih dapat bertahan akan mendpat interaksi negatif dan positif dengn mahasisw dan karyawan yang memiliki berbagai adat kebisaan, agama atau berbagai sosial budaya dan sosisal ekonomi sehingga gaya hidupnya akan terpengaruh.
Dampak positif bagi penduduk yang mampu mengantisipasi kesempatan yang timbul daintaranya :
1. Timbulnya sumber pekerjaan baru
2. Meningkatkan kesejajteraan penduduk
3. Meningkatkan pengetahuan penduduk
4. Meningkatkan tolerasi dalam sosial budaya
5. Dsb
Ribuan orang dengan suku, budaya dan bahasa yang beragam akan masuk di desa Guwosari. Dampak sosialpun akan sangat terasa. Dimungkinkan permasalahan sosial akan muncul di masyarakat salah satunya adalah nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang mugkin bisa pudar. Mungkin saja tidak semua warga peduli tentang adanya kesejahteraan, kesehatan, dsb dan hanya beberapa saja yang sungguh-sungguh mengupayakannya. Hal ini jangan sampai terjadi misalnya warga dan pendatang tidak berbaur ikut berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong, musyawarah, dan kegiatan desa lainnya.
Tentunya kedepan akan memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat Guwosari. Peluang dan tantangan bagi masyarakat setempat. Siapkah masyarakat menghadapi 5 – 10 tahun ke depan. Apakah mampu mengambil peluang yang ada, memetik hal-hal yang positif, atau justru malah terlena dengan tantangan – tantangan yang tidak sesuai dengan norma yang ada.
Topik ini yang dibahas Cak Nun dalam Sinau Bareng Cak Nun & Kiai Kanjeng yang di laksanakan Dalam rangka Hari Jadi Desa Guwosari ke 71 pada Kamis, 2 November 2017. Ribuan orang bertumpah ruah di kompeks balai desa Guwosari, 
Lurah desa Guwosari berharap nantinya warga bisa sinau bareng dengan cak nun terkait hal tersebut.

Komentar atas Ribuan orang Sinau Bareng Cak Nun & Kiai Kanjeng di Guwosari

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License